08 September 2008

Ke Bali : Tanah Lot


Hai... hai... perjalanan kami hari ini diawali dengan mengunjungi Tanah Lot. Perjalanan dari hotel menuju Tanah Lot kurang lebih 1 jam. Kalau kemarin kami ke Uluwatu melewati bukit yang agak gersang, ke arah Tanah Lot kami melewati persawahan. Ijo royo-royo... sueger deh. Udaranya juga sejuk tidak terlalu panas. Oleh karena itu kami memutuskan tidak memakai AC dan membuka lebar-lebar jendela mobi. Wush... wush.. wush...
Sampai di Tanah Lot... masih sepi booo... Kalau tidak salah kami sampai di sana sekitar jam 10 kurang. Tempat parkir masih luaaaasss... tapi salah parkir jadinya agak jauh dari pintu masuk. Yah, tidak mengapa... sambil jalan2.
About Tanah Lot (sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_Lot)
Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Sad Kahyangan, yaitu pura-pura yang merupakan sendi-sendi pulau Bali. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut.

Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa. Beliau adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Beliau menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura disana. Beliau juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-
ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben 'akhirnya' menjadi pengikut Danghyang Nirartha.

Obyek wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan. Disebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan sunset di sini.

Kalau ke Tanah Lot, wajib hukumnya buat foto2. Jadinya selama di sini ya isinya cuma foto2 saja. Lha mau ngapain lagi? Mama sponsorin buat kami foto bersama, 2 menit langsung cetak. 2 kali pemotretan dan hasilnya bagus!!! Sekarang fotonya dipajang di lemari. Ada pigura dari kertas dengan tulisan Tanah Lot.
Puas dengan gambar2 yang kami ambil, selanjutnya ke area perbelanjaan buat beli kaos atau celana untuk orang rumah. Yah, 10rb-20rb an dengan kualitas yah begitulah hehehe... Kebayang kalau di pasar Klewer/ Beteng Solo atau di pasar Beringharjo Yogya, bisa dapat lebih murah dengan kualitas sama. Kalau Ruth sih prefer ke Pasar Sukowati tapi di Denpasar dan agak jauh. Sudahlah... yang penting ke tempat wisatanya, bukan belanjanya.
Oya, di sini kita juga beli klepon, katanya terkenal di Tanah Lot. Hmmm rasanya enak klepon di pasar Salatiga sih. Tapi lumayan lah buat mengganjal perut.


1 comment:

Ayumi Galuh said...

Terima kasih telah berkunjung ke Tanah Lot Bali.

Lebih jelas tentang Tanah Lot kunjungi : http://www.tanahlot.net