Yang agak susah tempat parkirnya. Di lokasi parkir pertama sudah penuh, sehingga kami terpaksa harus turun melalui jalan berbatu yang curam. Agak miris juga melihat jalannya tapi dengan ciamik Ruth bisa sukses membawa kami turun dan memperoleh tempat parkir.
Eh, jadi penasaran... kenapa sih dinamai Dreamland? Ternyata ada asal-usulnya. Menurut wikipedia,
"asal usul nama Dreamland dikarenakan dulu di area ini sempat terdapat sebuah proyek perumahan dan objek wisata (proyeknya mas Tommy Suharto). Namun proyek tersebut terhambat dan terbengkalai sedangkan para penduduk desa Pecatu yang dulunya hidup sebagai petani sangat berharap proyek selesai dan mereka bisa menekuni bisnis lain di bidang pariwisata. Karena itulah lahan disekitar pantai disebut dengan Dreamland (tanah impian)."Berbicara soal pantainya... wuiiiihhh cantik sekali. Pasirnya pasir putih (Kuta saja kalah...). Airnya bening... beneran lho kagak ada butheknya sama sekali. Cuma satu, ombaknya agak gedhe jadi hati2 saja kalau berenang di sini. Yang pasti tidak terlalu ramai seperti pantai Kuta.
Devand senang sekali bermain pasir dan ombak. Papanya memilih untuk tiduran di kursi pantai yang kita sewa 20rb saja termasuk payungnya. Ruth dan Wawan memilih untuk foto2 narsis ala cover boy majalah men's health hahaha... Senang sekali bermain2 pasir dan ombak di sini. Sayang kami datangnya kesorean. Jadi tidak bisa terlalu lama. Tapi lumayan sih 2 jam. Plus aku sempat pijit kaki 20rb dan dishooting oleh TV Makassar (bagian kakinya saja hahahaha).
Setelah puas bermain air dan pasir, Ruth-Wawan-Devand ke ruang shower (bayar 10rb). Sedangkan sisanya langsung ke mobil. Aku dan mama ganti di mobil hahahaha... sempat copot2 baju di tempat parkiran.. mumpung sepi. Kalaupun ada yang lihat... alah bali ini... :)
Puas deh pokoknya. Besok2 pengen ke sana lagi... daripada pantai Kuta udah crowded sekali.
No comments:
Post a Comment